13 Okt 2012

Jika si Miskin Dilarang Sakit_

Pada kesempatan kali ini saya hanya ingin sedikit bercerita mengenai keadaan fasilitas asuransi kesehatan yang tersedia di daerah saya,. Yaitu di sebuah pulau kecil tingkat kecamatan yang dikenal dengan sebutan Dabo Singkep,, Kab. Lingga,, sebuah pulau kecil yang terdapat di Prov. Kep. Riau,. Dimana masyarakatnya sebagian besar merupakan golongan menengah ke bawah,. Ironisnya perputaran roda ekonomi disini lebih dipegang oleh kaum minoritas dan perantau,. Jadilah kami sebagai kaum pribumi terkadang terkesan menumpang di bumi sendiri,.

Sebagai daerah terpencil nan pelosok,,bahkan agak terisolir,, atau apapun sebutannya praktis membuat harga jual disini bisa dibilang mahal jika dibandingkan di luar,. Misalnya harga nasi bungkus yang di luar daerah seharga Rp. 7000,-  maka disini harganya bisa menjadi Rp. 15.000,-,, belum lagi harga barang material lain yang bisa berharga 2x lipat dari pada di luar daerah,.

Beruntung di tengah himpitan ekonomi yang serba mahal tak mempengaruhi biaya pengobatan kesehatan disini,. Harga jasa praktek dokter yang diluar daerah berkisar antara Rp. 80.000,- keatas,, disini bisa dihargai dengan nilai sekitar Rp. 30.000,-'an,. Begitupun dengan jasa mantri keliling yang datang langsung ke rumah si sakit,, harganya juga tak jauh beda,.

Pada saat tak memiliki sepeser uangpun si sakit ini dapat berobat dengan menikmati fasilitas pengobatan gratis di puskesmas atau rumah sakit,, tanpa harus disulitkan dengan pengurusan administrasi yang rumit,. Hal ini tentunya dengan jaminan memiliki asuransi,, untuk yang PNS sudah menjadi rahasia umum jika mereka memiliki askes sendiri,. Sebagian kecil lagi memiliki asuransi berupa Jamkesmas yang merupakan program pemerintah pusat,, dan sebagian besar bahkan hampir keseluruhan penduduk memiliki asuransi berupa JKL (Jaminan Kesehatan Lingga) yang merupakan program pemerintah kabupaten,.

Beruntung bagi masyarakat disini dengan adanya fasilitas asuransi tsb,. Dengan menggunakan asuransi ini maka masyarakat dibebaskan dari segala biaya pengobatan dan perawatan yang tersedia di puskesmas atau rumah sakit daerah ini,. Kecuali jika ada beberapa therapy yang mesti dibeli diluar,, maka resep tsb mesti dibeli dari apotek luar dengan menggunakan biaya pribadi dahulu,, lalu bisa mendapat penggantian dari pihak asuransi dengan syarat lengkap tentunya,.

Jika si sakit tsb tidak bisa ditangani disini,, maka akan segera bisa dirujuk ke luar daerah seputaran Kep. Riau dengan biaya perawat pendamping,, transportasi,, dan rumah sakit dibebaskan lagi tentunya,. Si sakit akan ditangani hingga pulih seperti sedia kala,.

Jadi bisa dibayangkan betapa ajaibnya fasilitas ini,. Dengan asuransi gratis yang juga didapat secara gratis ini maka si pengguna bisa menikmati fasilitas selayaknya mereka yang menggunakan asuransi berbayar,, seperti ditangani dan diberi tindakan oleh dokter spesialis,, atau dirujuk ke luar daerah,. Jika asuransi  ini tidak ada,, mungkin banyak masyarakat disini yang status kesehatannya kurang baik,. Banyak ibu hamil,, anak kecil,, orang tua,, serta mereka yang dalam keadaan darurat membutuhkan pengobatan akan terlantar atau terlambat ditolong,.

Jika bercermin pada daerah luar,, dimana "si miskin dilarang sakit",, karna mahalnya biaya pengobatan,. Bahkan sebagian RS menetapkan aturan mesti menyediakan DP terlebih dahulu sebelum mereka mendapatkan pelayanan kesehatan yang dibutuhkan,. Kesehatan akan menjadi sangat mahal untuk si miskin,. Nah masyarakat Lingga,, "sudahkah anda bersyukur atas hal ini ??",. Ada baiknya kita merenung sejenak akan hal ini,.

Berterima kasihlah pada pemerintah daerah serta pihak medis yang telah merealisasikan program asuransi JKL ini,. Bukan dengan cara membayar secara materi,, tetapi cukup dengan memaklumi jika pada hal pelayanan ini mereka/(kami) tidak bisa memberikan pelayanan seperti yang diharapkan,. Jika ditemui kekurangan atau masalah dalam pelayanan hendaknya masyarakat sebagai penerima jasa sekaligus observer bisa dengan kepala dingin mengkritik dan duduk bersama kami untuk menyelesaikannya,. Mungkin tidak dengan cara mengumbarnya di media publik karena bisa memperlebar masalah,, dan kadang terkesan memprovokasi untuk kepentingan suatu pihak,.

Saya yakin bahwa masyarakat Lingga merupakan penduduk yang cerdas sehingga bisa menanggapi masalah ini dengan bijak,. Untuk kedepannya,, mari kita perbaiki diri sebagai pemberi pelayanan ataupun penikmat layanan,. Pelayanan yang berorientasi pada aspek sosial,, bukan hanya materi tentunya,. (^-^)



0 komentar:

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.